Pertemuan Wali Kota dengan Tokoh Masyarakat Pasca Konflik Penatoi dan Penaraga
DINSOS, KOTA BIMA -- Wali kota Bima, H. Muhammad Lutfi, S.E., bersama Kepala Dinas Sosial Kota Bima, Polres Bima Kota, TNI AD, Camat Mpunda, Camat Raba, Lurah Penatoi, Lurah Penaraga dan berbagai unsur pemerintahan juga tokoh masyarakat mengadakan pertemuan pasca konflik yang terjadi antar warga Penatoi dengan warga Kelurahan Penaraga.
Kepala Dinas Sosial, Yuliana, S.Sos. hadir dalam pertemuan tersebut bersama Pekerja Sosial dan perwakilan salah satu pilar sosial, yakni Pelopor Perdamaian. Tenaga Pelopor Perdamaian menjadi salah satu faktor penting dalam mencegah terjadinya potensi konflik sosial maupun penanganan pasca terjadinya konflik sosial.
Pasca bentrok Penatoi dan Penaraga, Wali Kota Bima mengundang Kapolres Bima Kota, Danramil, Kapolsek Rasbar, Kasad Satpol PP, serta semua elemen dan tokoh masyarakat untuk duduk bersama mencapai kesepakatan bagaimana agar konflik teratasi dan tidak terulang lagi. Pada Kesempatan tersebut, Wali Kota Bima memimpin langsung pertemuan dan menyampaikan beberapa poin, antara lain:
1. Agar warga yang terlibat konflik dapat menjalin komunikasi yang baik dan lebih intens. Masyarakat diimbau untuk membangun hubungan baik dengan masyarakat lainnya, "Kita ini saudara. Mari, kita bangun komunikasi yang baik, hindari hal-hal yang merusak citra Kota Bima yang agamis, santun, dan berteman ini. Karena ulah satu atau dua orang kesan Kota Bima diluaran sana menjadi buruk," pungkasnya.
2. Secara umum kepada masyarakat Kota Bima, Wali Kota menghimbau agar merajut kembali silaturahim, menjaga perdamaian dan keamanan bersama.
3. Agar kejadian konflik sosial antar warga Kelurahan Penatoi dan Penaraga ini diserahkan semua kepada pihak yang berwajib.
Kapolres Bima Kota, AKBP. Rohadi, menyampaikan bahwa upaya-upaya pencegahan secara maksimal sudah dilakukan. "Mari, samakan niat, tekad dalam menciptakan Kantibmas. Konflik ini sudah kali ke empat. Upaya preventif sudah dilakukan, seperti: di setiap acara Jumatan kita mengimbau, patroli kita lakukan setiap malam. Kalau langkah preventif ini tidak diindahkan dan tidak bisa menciptakan suasana aman dan damai. Kita akan mengambil langkah yang paling terakhir yaitu langkah represif."
Dalam pertemuan tersebut, Danramil menyampaikan bahwa kontrol orangtua dan keluarga menjadi faktor penting dalam mencegah terjadinya konflik sosial di antara para remaja, "Orangtua harus tahu, tujuan anak-anaknya keluar malam itu ke mana."
Terakhir, Perwakilan Tokoh masyarakat memberikan masukan bahwa para pelaku yang belum ditangkap dari kedua kubu harus segera ditangkap. Kemudian, para penjual minuman keras juga harus segera dibina dan beri sanksi hukum. [ay]
Lokasi Pertemuan: Kediaman Wali Kota Bima
Waktu: Selasa, 21 Ferbruari 2023