Bantuan Telur untuk Keluarga Berisiko Stunting

DINSOS, KOTA BIMA -- Dinas Sosial Kota Bima turut mengambil peran aktif dalam upaya penanganan dan pencegahan kasus stunting di Kota Bima. Diketahui Kota Bima termasuk salah satu daerah dengan angka stunting cukup tinggi yakni mencapai 14 persen.

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers Pemerintah Kota Bima, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa kolaborasi dan sinergi semua unsur dalam pemerintah serta masyarakat dibutuhkan untuk menurunkan angka kasus stunting.

"Saya ingin semangat kita untuk menurunkan stunting di Kota Bima ini tidak hanya datang dari Dinas Kesehatan, tapi juga dari berbagai instansi dan elemen masyarakat yang ada," katanya.

Dia mengatakan bahwa angka kasus stunting di Kota Bima pada akhir Desember 2022 mencapai 14,6 persen, menurun dari 16,7 persen lima bulan sebelumnya.

Menurut dia, angka itu masih lebih tinggi dari prevalensi stunting di Kabupaten Bima yang wilayahnya lebih luas dibandingkan dengan Kota Bima.

Prevalensi stunting di Kabupaten Bima,  ia melanjutkan, pada kurun yang sama sudah berada di angka 13,3 persen.

Oleh karena itu, Wali Kota mengatakan, Program "Keroyok Stunting" dijalankan untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting di Kota Bima. 

Program "Keroyok Stunting" mencakup kegiatan edukasi dan penyuluhan dengan sasaran remaja, ibu hamil, ibu menyusui, dan suami siaga.

Menyambut himbauan tersebut, Dinas Sosial mulai melakukan upaya khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dan gizi ibu hamil dan menyusui juga anak-anak dari keluarga fakir miskin dan tidak mampu. 

Waktu: Rabu, 8 Februari 2023