Program Permakanan Yayasan Kadar bagi Lansia yang Belum Masuk DTKS

DINSOS, KOTA BIMA -- Program Permakanan Lanjut Usia (Lansia) Keluarga Tunggal yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial RI berakhir tanggal 31 Desember 2022 lalu. Diketahui sebanyak 254 lansia di Kota Bima yang telah diberikan makanan siap santap setiap hari oleh Pokmas (Kelompok Masyarakat) berbeda pada tiap Kecamatan. Namun, dengan syarat lansia tersebut harus masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Pada saat pendataan yang dilakukan selama bulan Oktober-November 2022, Petugas Lapangan (Fasilitator) Dinas Sosial Kota Bima menemukan masih terdapat Lansia Keluarga Tunggal yang belum terakomodir DTKS sehingga tidak mendapat bantuan program Permakanan ini. Penyebabnya beragam, bisa karena KTP atau KK hilang atau sama sekali belum melakukan perekaman e-KTP, atau bisa juga karena belum diusulkan untuk masuk DTKS melalui musyawarah Kelurahan.

Menghadapi hal tersebut, petugas lapangan Dinas Sosial mencoba menawarkan beberapa data Lansia yang tidak terakomodir DTKS kepada beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Salah satu Yayasan yang terdaftar di seksi Bidang Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Dinas Sosial Kota Bima, yaitu Yayasan Kabua Dana Rasa (Kadar) menyambut baik hal itu. Yayasan Kadar kemudian menawarkan kerja sama untuk mengakomodir para Lansia tersebut.  

Mulai Januari 2023, Yayasan Kadar bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal BRI Denpasar telah mengakomodir 4 (empat) orang Lansia keluarga tunggal di Kelurahan Sambinae atas nama Fatimah, Tanjung atas nama Nurbaya, Kumbe atas nama Halimah, dan Sarae untuk diberikan makanan siap santap 3 (tiga) kali sehari selama 30 (tiga puluh) hari penuh.

Program ini sudah berjalan sejak 1 Januari 2023 dan akan berlanjut hingga akhir bulan. Sekretaris Dinas Sosial Kota Bima, Rusdhan, S.E. menyampaikan bahwa Dinas Sosial mendukung sepenuhnya program Permakanan bagi Lansia Keluarga Tunggal ini dan berterima kasih atas kerja sama dan dedikasi Yayasan Kadar yang telah memperhatikan persoalan kesejahteraan sosial di Kota Bima. Dalam pertemuannya dengan Ketua Yayasan, Maulana Ishak, beliau menyampaikan rasa bangga kepada Yayasan yang mandiri meskipun baru terbentuk, bangga karena telah memiliki banyak program dan tidak bergantung pada bantuan pemerintah. Bersyukur karena Yayasan telah mengupayakan program Permakanan yang sama dengan program Kemensos. Jadi, beberapa lansia yang belum terakomodir DTKS dan tidak bisa mendapat program Permakanan Kemensos tetap bisa mendapatkan bantuan yang sama, bahkan bisa jadi lebih baik. [nn]